1. Batik Sudagaran
Motif larangan dari golongan keraton merangsang seniman dari golongan
saudagar untuk membuat motif baru yang sesuai selera masyarakat
saudagar. Mereka juga mengganti motif larangan sehingga motif itu dapat
dipakai masyarakat umum. Corak batik Sudagaran umumnya terkesan berani
dalam penentuan karakter, stilisasi berdasarkan benda-benda alam atau
satwa, maupun campuran warna yang didominasi warna soga dan biru tua.
Batik Sudagaran menampilkan kualitas dalam metode pelaksanaan serta
kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik
Sudagaran mengganti batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan
mengisinya dengan bintik sehingga tercipta batik yang sangat indah.
2. Batik Kraton
Batik Kraton asal mula dari semua macam-macam batik yang meningkat di
Indonesia. Motifnya menyimpan arti filosofi hidup. Batik-batik ini
dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik handal yang
tinggal di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk
digunakan untuk orang biasa sesuai motif Parang Barong, Parang Rusak
tergolong Udan Liris, dan sebagian motif lainnya.
3. Batik Petani
Batik yang dibuat selaku selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah
kala tidak berangkat ke sawah atau pada waktu senggang. Kebanyakan batik
ini kasar dan asing serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai
tempat sendiri-sendiri dan batik ini dikerjakan dengan tidak profesional
sebab hanya sebagai sambilan. Untuk pencorakan pun diikutkan ke
saudagar.
4. Batik Belanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar