Selasa, 13 Maret 2012

Dunia tumuh tumuhan (plantae)

Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

















Tumbuhan paku (atau paku-pakuan) adalah sekelompok tumbuhan yang telah memiliki sistem
 pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji,
 kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya,
 sama seperti lumut dan fungi.

Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah 
kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya
 tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembap. Tumbuhan ini cenderung menyukai kondisi air yang melimpah karena salah satu tahap hidupnya tergantung dari keberadaan air, yaitu sebagai tempat media bergerak sel sperma menuju sel telur
Tumbuhan paku pernah merajai hutan-hutan dunia di Zaman Karbon sehingga zaman itu 
dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini
 yang memfosil dan mengalami mineralisasi sekarang ditambang orang sebagai batu bara.




Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan tertua. Ciri-ciri tumbuhan paku diantaranya adalah:
  1. Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem.
  2. Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain sebagai epifit 
  3. atau di sisa-sisa tumbuhan lain/sampah-sampah sebagai saprofit.
  4. Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora 
  5.  atau sporangium. Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus. Sorus-sorus ini 
  6. berkumpul di permukaan bawah dari helaian daun.
  7. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari
  8.  disebut generasi sporofit.
  9. Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus menghasilkan
  10.  spora, disebut sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil, berfungsi 
  11. untuk fotosintesis.
  12. Tidak berbunga.
  13. Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).
Tumbuhan paku dibagi menjadi 4 kelas, yaitu:
  1. Paku Purba (Psilophytinae)
  2. Paku Kawat (Lycopodiinae)
  3. Paku Ekor Kuda (Equisetinae)
  4. Paku Sejati (Filicinae)
Paku Purba (Psilophytinae)
Paku purba merupakan salah satu jenis tumbuhan paku yang hampir punah. Tumbuhan ini hidup 
di zaman purba dan sekarang ditemukan dalam bentuk fosil. Daunnya kecil, terkadang tidak 
berdaun. Species yang masih ada adalah Psilotum.
Paku Kawat (Lycopodiinae)

Paku kawat memiliki ciri-ciri: berdaun kecil dengan susunan spiral; batang seperti kawat; 

 sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut), 
umumnya hidup di darat.


Paku Ekor Kuda (Equisetinae)
Ciri-ciri tumbuhan ini adalah berdaun tunggal dengan ukuran kecil dan tersusun spiral, 
batang berwarna hijau dan beruas-ruas. Sporangium terletak di dalam strobilus (kerucut).
Paku Sejati (Filicinae)
Tumbuhan ini sering kita sebut dengan pakis. Ciri-cirinya adalah daun berukuran besar, 
daun muda menggulung dan sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora).
Berdasarkan tempat hidupnya, paku sejati dikelompokkan menjadi: 



  1. Tumbuhan paku yang hidup di tanah seperti pada lereng pegunungan. Contoh: paku tiang (Alsophilla glauca), suplir (Adiantum cuneatum
  2. dan pakis (Nephrolepis sp.)
  3.  
  4. Tumbuhan paku yang tumbuh di perairan. 
  5. Contoh: semanggi 
  6. (Marsilea crenata) dan paku air (Azolla pinnata).
  7.  
  8. Tumbuhan paku yang menempel pada tumbuhan lain/epifit. 
  9. Contoh: paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum) dan paku sarang 
  10. burung (Asplenium nidus)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar