Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku (atau paku-pakuan) adalah sekelompok tumbuhan yang telah memiliki sistem
pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi. Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembap. Tumbuhan ini cenderung menyukai kondisi air yang melimpah karena salah satu tahap hidupnya tergantung dari keberadaan air, yaitu sebagai tempat media bergerak sel sperma menuju sel telur. Tumbuhan paku pernah merajai hutan-hutan dunia di Zaman Karbon sehingga zaman itu dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil dan mengalami mineralisasi sekarang ditambang orang sebagai batu bara. Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan tertua. Ciri-ciri tumbuhan paku diantaranya adalah:
Tumbuhan paku dibagi menjadi 4 kelas, yaitu:
Paku purba merupakan salah satu jenis tumbuhan paku yang hampir punah. Tumbuhan ini hidup
di zaman purba dan sekarang ditemukan dalam bentuk fosil. Daunnya kecil, terkadang tidak berdaun. Species yang masih ada adalah Psilotum.
Paku Kawat (Lycopodiinae)
Paku kawat memiliki ciri-ciri: berdaun kecil dengan susunan spiral; batang seperti kawat; sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut), umumnya hidup di darat.
Ciri-ciri tumbuhan ini adalah berdaun tunggal dengan ukuran kecil dan tersusun spiral,
batang berwarna hijau dan beruas-ruas. Sporangium terletak di dalam strobilus (kerucut). Paku Sejati (Filicinae)
Tumbuhan ini sering kita sebut dengan pakis. Ciri-cirinya adalah daun berukuran besar,
daun muda menggulung dan sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora). Berdasarkan tempat hidupnya, paku sejati dikelompokkan menjadi:
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar